June 2025

IIM Surakarta Dorong Tata Kelola Kampus Berbasis Risiko melalui Seminar Mutu Batch 4

IIM Surakarta Dorong Tata Kelola Kampus Berbasis Risiko melalui Seminar Mutu Batch 4

Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sistem penjaminan mutu internal dengan menggelar Seminar Mutu Batch 4 pada Kamis, 19 Juni 2025. Seminar yang diselenggarakan di Ruang Pascasarjana Lantai 3 Gedung A. Katidjo W.S. ini mengangkat tema “Pengelolaan Perguruan Tinggi Berbasis Manajemen Risiko,” dan menghadirkan narasumber nasional, Prof. Dr. Eva Latipah, S.Ag., S.Psi., M.Si.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) ini diikuti oleh jajaran pimpinan IIM Surakarta, mulai dari rektorat, direktur pascasarjana, para dekan dan kaprodi, hingga kepala unit kerja terkait. Seminar ini menjadi bagian dari rangkaian penguatan kapasitas manajerial dan budaya mutu institusional yang terus digalakkan kampus dalam menghadapi dinamika pendidikan tinggi di era yang semakin kompetitif dan kompleks.

Dalam pemaparannya, Prof. Eva Latipah menyoroti pentingnya pendekatan manajemen risiko dalam pengelolaan perguruan tinggi.

Menurutnya, risiko bukan semata-mata tentang ancaman, tetapi juga peluang yang jika dikelola dengan baik akan memberikan nilai tambah bagi institusi. Ia menyampaikan bahwa pengelolaan risiko tidak hanya berurusan dengan aspek keuangan atau infrastruktur, tetapi juga menyentuh langsung dimensi akademik, mutu layanan, pengelolaan SDM, hingga reputasi institusi.

Beliau memaparkan berbagai contoh konkret tentang bagaimana risiko dapat diidentifikasi sejak dini melalui evaluasi indikator mutu, seperti rasio dosen terhadap mahasiswa, kesiapan data akreditasi, dan tantangan penerapan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Ia juga menekankan bahwa dalam konteks lembaga pendidikan tinggi, risiko sering kali muncul dari kelemahan sistemik—misalnya ketergantungan pada satu orang dalam urusan penting seperti akreditasi, kurangnya data tracer study lulusan, hingga tidak siapnya unit-unit dalam beradaptasi terhadap perubahan regulasi nasional.

Manajemen risiko, menurut Prof. Eva, bukan hanya tanggung jawab LPM atau pimpinan, tetapi harus menjadi kesadaran kolektif seluruh unit kerja. Kampus perlu menyusun peta risiko, SOP penanganan risiko, serta membangun sistem monitoring dan evaluasi yang dinamis. Ia juga mendorong agar IIM Surakarta mulai mengintegrasikan prinsip-prinsip ISO 31000 ke dalam tata kelola kampus agar setiap keputusan strategis berbasis pada antisipasi dan mitigasi risiko yang cermat.

Kepala LPM IIM Surakarta, Septian Nur Ika Trisnawati, M.Pd., CLSP., dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini menjadi salah satu strategi LPM dalam membangun kesadaran risiko di seluruh lini. Menurutnya, lembaga yang mampu memetakan risiko dengan baik akan lebih tangguh dalam menghadapi ketidakpastian dan tetap menjaga mutu akademik serta keberlanjutan kelembagaan.

Melalui seminar ini, IIM Surakarta tidak hanya ingin membekali para pemangku kebijakan dengan teori dan konsep, tetapi juga dengan praktik dan contoh nyata implementasi manajemen risiko dalam pengelolaan institusi. Harapannya, output dari kegiatan ini dapat diinternalisasi dalam perencanaan strategis, pelaksanaan audit mutu internal, penyusunan borang akreditasi, hingga dalam pengambilan keputusan sehari-hari di masing-masing unit kerja.

Dengan kehadiran narasumber ahli dan partisipasi aktif para peserta, Seminar Mutu Batch 4 berhasil menjadi ruang belajar bersama yang penuh inspirasi dan refleksi. IIM Surakarta pun terus melangkah maju dalam membangun budaya mutu yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing tinggi di kancah nasional maupun global.

Survei Kepuasan LPM

Survei ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan ekspektasi pengguna tentang layanan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM).
Informasi dan data diri bersifat rahasia dan tidak mempengaruhi diri anda.

Layanan Aduan

Ajukan segala bentuk aduan berkaitan dengan Audit, Monev, Akreditasi, Inovasi Pembelajaran, Pengambangan Sistem, Administrasi dan Pelayanan, ataupun hal lain yang berkaitan dengan LPM.

IIM Surakarta Dorong Tata Kelola Kampus Berbasis Risiko melalui Seminar Mutu Batch 4 Read More »

Seminar Mutu Batch 3 IIM Surakarta Tegaskan Peran Strategis Dosen dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Seminar Mutu Batch 3 IIM Surakarta Tegaskan Peran Strategis Dosen dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta kembali menggelar agenda penting bertajuk Seminar Mutu Batch 3 yang berlangsung pada Rabu, 11 Juni 2025, di Aula Lantai 3 Kampus IIM Surakarta. Kegiatan ini mengangkat tema “Sinergitas Stakeholder dalam Penjaminan Mutu Institut” dan dihadiri oleh seluruh dosen dari berbagai program studi yang ada di lingkungan IIM Surakarta.

Seminar ini menjadi wujud konkret dari upaya membangun budaya mutu yang sistemik, terencana, dan berkelanjutan di lingkungan perguruan tinggi. Dalam sambutannya, Kepala LPM IIM Surakarta, Septian Nur Ika Trisnawati, M.Pd., CLSP., menegaskan bahwa keberhasilan sebuah institusi dalam mencapai mutu unggul tidak terlepas dari sinergi dan kontribusi aktif para dosen sebagai pelaku utama dalam proses akademik. Ia juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif bahwa setiap kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat sejatinya adalah bagian dari sistem penjaminan mutu yang harus dijalankan secara konsisten.

Seminar ini menghadirkan narasumber utama Ir. Tri Widayatno, S.T., M.Sc., Ph.D., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa dosen memiliki posisi strategis dalam membentuk dan menjaga mutu institusi. Peran dosen tidak terbatas pada pengajaran di kelas, tetapi juga meliputi produktivitas riset, kontribusi pada masyarakat, hingga keterlibatan dalam pengelolaan akademik yang efektif dan efisien.

Lebih lanjut, Tri Widayatno menyoroti pentingnya jabatan akademik dosen sebagai indikator profesionalisme dan kontribusi akademik. Menurutnya, institusi dengan proporsi dosen berkualifikasi doktor, jabatan lektor kepala, dan guru besar yang signifikan akan memiliki peluang lebih besar dalam mencapai akreditasi unggul. Selain itu, ia juga mendorong para dosen untuk aktif memperbarui data di platform SISTER dan SINTA sebagai bagian dari strategi peningkatan rekognisi, pengelolaan portofolio tridharma, dan kelengkapan data penunjang kenaikan jabatan.

Kegiatan seminar berlangsung interaktif, disertai diskusi hangat seputar tantangan yang dihadapi dosen dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, mulai dari beban kerja, keterbatasan fasilitas, hingga proses administratif yang kompleks. Namun demikian, semangat untuk terus meningkatkan kompetensi dan kontribusi tetap terasa kuat sepanjang acara.

LPM IIM Surakarta berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini, dosen tidak hanya semakin memahami perannya dalam penjaminan mutu, tetapi juga terdorong untuk terus berkembang dan berkolaborasi. Seminar ini juga memberikan manfaat tambahan berupa sertifikat mutu, jejaring akademik, dan suasana diskusi yang kondusif, disertai dengan fasilitas coffee break dan makan siang untuk seluruh peserta.

Dengan terselenggaranya Seminar Mutu Batch 3 ini, IIM Surakarta memperkuat komitmennya untuk mewujudkan perguruan tinggi yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi di tengah dinamika pendidikan tinggi nasional. Para dosen diharapkan menjadi agen perubahan yang aktif dan kontributif dalam membangun mutu institusi secara menyeluruh.

Survei Kepuasan LPM

Survei ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan ekspektasi pengguna tentang layanan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM).
Informasi dan data diri bersifat rahasia dan tidak mempengaruhi diri anda.

Layanan Aduan

Ajukan segala bentuk aduan berkaitan dengan Audit, Monev, Akreditasi, Inovasi Pembelajaran, Pengambangan Sistem, Administrasi dan Pelayanan, ataupun hal lain yang berkaitan dengan LPM.

Seminar Mutu Batch 3 IIM Surakarta Tegaskan Peran Strategis Dosen dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Read More »

Scroll to Top